Kemarin ngobrol sama seorang rekan kantor. Masih satu divisi, tapi beda department. Ceritanya kita lagi ngebahas masalah notebook dalam perjalanan dari plant pegangsaan ke plant sunter.
Saya : gosipnya sih bakal ada tuh buat orang2 dept Y (bukan nama divisi yg sebenarnya)
X (bukan nama sebenarnya) : masa sih?
Saya : yah namanya juga gosip. ga usah terlalu berharap intinya.
X : aku pernah nanya ke bosku. Z (bukan nama bos sebenarnya), saya minta disediain notebook dong.
Jawab Z menurut X : notebook itu hanya untuk orang-orang yg dipercaya, seperti sub dept head atau dept head.
Saya : oh begitu...
Malamnya topik itu terlintas lagi di ingatan saya (halah bahasanya...). Saya jadi berpikir, kalau notebook itu hanya untuk orang2 yg dipercaya, dan orang2 yg dipercaya adalah sub dept head atau dept head berarti staff adalah kumpulan orang2 yang tidak dipercaya. Dapat disimpulkan seperti itu kan...
Tega sekali ya jawaban bos itu. Padahal kalau kita perhatikan, semua kerjaan bos akan dipecah-pecah dan dibagikan ke staff. Kasihan sekali staff2nya, udah cape-cape ngerjain, tetep aja dianggap tidak dapat dipercaya. Dan menurut saya, hubungan yang tidak didasarkan atas kepercayaan akan sangat rentan sekali terhadap masalah.
Guys, kalau kalian jadi bos (termasuk saya juga), jangan seperti itu ya. Setidaknya kalau ditanya seperti pertanyaan si X, ya cari jawaban yg tepat lah.. :D ga ding, maksud saya, kalau mau dipercaya sama seseorang ya kita juga harus belajar percaya pada orang tsb. apa yang kamu tabur, itu yg kamu tuai.
29 May 2007
uneg uneg lagi
Ditulis oleh
Riris
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment