Berkaitan dengan tulisan jeng yang satu ini, saya mau mengklarifikasi bahwa saya bukanlah orang yg tercela. Saya hanya sering dijadikan objek penderita celaan dari teman-teman. Saya tau kok itu karena saya begitu cantik, imut, dan manis sehingga kalian menjadi gemas dengan saya... (huahahahahahuuueeekk!!).
Perpisahan itu tidak enak. Orang-orang bilang lebih baik tidak ada pertemuan jika akan ada perpisahan. Tapi perpisahan tidak akan terjadi tanpa pertemuan. Itu adalah prerequisitenya. Iyalah, gimana coba mau bilang berpisah sama si X kalau ketemu sama si X aja ga pernah. Jadi, perpisahan pasti akan terjadi. Mau cepat ataupun lambat. Mau saya yang pergi, Anda yang pergi, atau siapapun yang pergi duluan. Perpisahan tidak bisa dihindari.
Pergi harus dilakukan untuk meraih sesuatu yang lebih baik bagi diri kita sendiri. Saya juga akan pergi walaupun masih menunggu waktu yang tepat. Pergilah jika memang disana lebih baik. Pergilah jika memang nurani ini mengatakan disini sudah selesai. Tapi jika tidak, tetaplah dimanapun kita berada. Jangan memaksakan diri dan tidak usah ikut-ikutan, daripada nanti kesasar di jalan... :D
Sukses buat dede, saya yakin disana pasti lebih baik... (hehehe, iyalah dah dapet gambaran kira-kiranya.. ;P). Tentang orang yang akan pergi, Sabtu ini kakak saya akan pergi dari rumah, menjadi istri dari pasangan hidupnya, memulai perjuangan hidup yang baru. Hmmm, saya masih belum berani membayangkan suasana rumah tanpa dirinya, bahkan memikirkannya pun saya masih enggan. Karena setiap kali mulai memikirkan, pasti mata ini mulai berkaca-kaca. Kehilangan? pasti!!! Tapi, untuk sesuatu yang lebih baik.... Pergilah...!!
Tak mudah untuk dihati
Tak mudah untuk dihadapi
Saat harus mengucap
Selamat tinggal... *
(* - dikutip dari Selamat Tinggal, Indra Lesmana)
24 April 2007
perpisahan itu perlu
Ditulis oleh
Riris
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment